Kolaka Utara (Kolut) di bawah kepemimpinan Nur Rahman Umar-H.Abbas menargetkan wilayah otoritasnya, pada tahun 2019 mendatang menjadi Kabupaten yang terbebas gizi buruk, dan menjadikan Bumi patampanua pilot project mengatasi masalah Gizi buruk di Indonesia, sehingga Kolut menjadi daerah tujuan study banding keberhasilah mengatasi Gizi buruk kedepan.
“Tahun 2019 kita menargetkan Kolaka Utara menjadi kabupaten yang bebas Gizi buruk di Indonesia dan dicanagkan menjadi daerah tujuan di Indonesia untuk melakukan study banding tentang Gizi,”Ujar Kadis Kesehatan Kolaka Utara Alias S.Km,M.Kes
Lebih lanjut dia menerangkan bahwa pemda Kolut telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sipakatau yang bertugas untuk mengumpulkan data, kemudian memferivikasi data, kemudian menyusun rancangan Peraturan Bupati tentang akselerasi peningkatan Gizi masyarakat melalui Satgas Sipakatau.
“Dibentuknya tim Satgas untuk melakukan percepatan dan mengatasi masalah Gizi di Kolut terutama Gizi kurang dan buruk, jika gizi kurang dan buruk yang terjadi akan merugikan generasi muda kita, karena bisa mengarah ke stantik yaitu kondisi balita atau anak-anak menjadi autis dan kerdil, karna ini merupakan hal yang penting maka kita lakukan percepatan melalui akselarasi peningkatan Gizi buruk melalui Satgas Sipakatau,”Katannya.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa kata Sipakatau diambil dari Bahasa Daerah yang artinya saling menghargai dan satgas dibentuk mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga tingkat Desa, dan semua steckholder juga terlibat dalam satgas gizi,” semua steckholeder yang mengani gizi ini semua terlibat,”terangya.
Lebih lanjut Alias menyatakan bahwa meski di Kolut tidaklah banyak penyandang gizi buruk namun berdasarkan data dari provinsi Kolaka Utara masuk daerah yang bermasalah gizi buruk namun tidak masuk dalam lima besar.
“Kita di Kolut ini tidak banyak tapi ada, dengan satgas ini adalah salah satu upaya-upaya dilakukan untuk pencegahan sebelum ada kasus gizi,”Tandasnya.