Saat ini pertumbuhan Ekonomi Kolaka Utara ini 40 persen disumbang dari sektor pertanian, secara luas yakni perkebunan dan kehutanan.
Dijelaskan Dr. Ashar Bafadal dalam rapat koordinasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) di aula Kantor Bupati Kolaka Utara Senin (4/10).
“Pertanian Kolaka Utara dari arti luas, termasuk didalamnya perikanan dan kehutanan,itu menyumbang 40% Perekonomian Kolaka Utara, sehingga pembangunan di sektor tersebut harus diperhatikan karena menopang perekonomian Kolaka Utara,”Katanya.
Diapun menambahkan bahwa apa yang dilakukan Pemda Kolaka Utara dengan berfokus pada revitalisasi kakao sudah tepat sebagai salah satu upaya untuk menopang ekonomi daerah.
“Program untuk memperhatikan petani dengan unsur usahanya seperti contoh revitalisasi kakao yang menyumbang perekonomian besar itu sesuatu yang menurut saya tepat dilakukan bapak bupati,”Katanya.
Diapun berharap jika selama terjadi refocusing anggaran, perhatian pemda kolaka utara menurun, sehingga pada saat refocusin telah lewat pemda kembali memperhatikan semua sektor baik perikanan dan kehutanan serta pertanian.” Secara De Facto inilah penyumbang pertumbuhan ekonomi”Katanya.
Sementara Pertambangan juga menjadi penyumbang kedua dalam pertumbuhan Ekonomi di Bumi Patowanua, namun tingkat pengembalian ke masyarakat sangat rendah.
“17,12 persen kalau saya tidak salah itu pertambangan menyumbang ke-2 namun tingkat pengembalian ke masyarakat sangat rendah karena yang meningkat adalah pengusaha besar, pemilik modal, tapi kalau pertanian yang menikmati itu petaninya dari hasil kegiatan tersebut, itu bedanya tambang pengusaha besar yang menikmati”Tuturnya.
Untuk saat ini Untuk pertumbuhan ekonomi Sulawesi tenggara Kolaka Utara menjadi penyumbang di posisi ke-6 dengan persentase 6,77 persen. Pertumbuhan Ekonomi sangat bagus untuk Kolaka Utara untuk daerah pemekaran. [L]