Pekan Olahraga Provinsi Sulawesi Tenggara (PORPROV) Ke-14, 26 November – 3 Desember 2022 di Buton dan Bau Bau, menyisakan sedikit cerita tentang perjuangan gigih atlit atlit dari 21 cabang olahraga yang diikuti kontingen Koni Kabupaten Kolaka Utara. Atlet Kolaka Utara Mirnawati masuk menjadi atlet termuda yang Awalnya memiliki hobi bergelantungan kini berhasil menyumbangkan medali perak dan Perunggu untuk Kolaka Utara.
Ada yang menarik dari salah satu atlit dari cabang olahraga Panjat Tebing (FPTI) Pengcab. Kolaka Utara, Mirnayanti atau yang kerap disapa Bocil ( Bocah Cilik ) saat persiapan (TC) dan saat pelaksanaan Porprov di Bau Bau Sulawesi Tenggara. Panggilan tersebut di karenakan Mirna merupakan atlit termuda dengan umur 11 tahun lebih dan saat ini masih duduk di kelas 6 SD di Sekolah Dasar Negeri 5 Ranteangin Kolaka Utara.
Mirna yang menjadi salah satu atlit panjat tebing, berawal dari kegemaran nya menggantung di kusen/palang pintu kelas di sekolah nya (pull up istilah dalam olahraga), hal ini dilihat oleh gurunya dan di ikutkan untuk mengikuti seleksi calon atlit di FPTI hingga terpilih menjadi atlit panjat tebing mewakili Kolaka Utara dan berhasil menyumbangkan medali perak dan perunggu dalam kelas Boulder dan Lead beregu putri.
Mirna berasal dari keluarga sederhana di dusun 1 desa Maroko kecamatan Ranteangin, anak pertama dari tiga bersaudara dengan orang tua bernama Sultan yang pekerjaan sehari hari nya sebagai pemanjat pohon kelapa/petani upahan dan ibu Miana seorang IRT. Kehidupan keluarganya inilah yang membuat Mirna terbiasa membantu orang tua mengangkut kelapa, sehingga membuat kekuatan lengan dan jari jarinya terbentuk secara alami. Sebagai seorang anak kecil yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, tentunya tidak bisa dipungkiri dengan usianya tersebut, kebiasaan terhadap permainan anak anak masih kerap dilakukan, saat mengikuti TC di kendari Mirna sempat minta dibelikan mainan Latto Latto kepada pelatihnya dan kerap memperhatikan teman sebaya nya yang sedang bermain di sekitar tempat latihan maupun di sekitar Venue panjat tebing.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pengda. Sultra Sudirman Said, kagum saat melihat pemanjatan awal Mirna, setelah itu mendatangi tenda atlit Kolaka Utara untuk mencari ”Bocil” (karena mendengar panggilan/teriakan saat di support oleh penonton). Beliau berpesan agar Bocil terus berlatih rutin karena sangat berpotensi untuk meraih prestasi maksimal kedepan. Kekaguman beliau bertambah saat mengetahui bahwa si Bocil ternyata baru dilatih intensif panjat dinding selama 1 bulan di kendari, bapak Sudirman berkata ; untuk ukuran seorang anak kecil yang baru pertama kali memegang point (istilah peralatan panjat) dan sudah bisa mencapai ketinggian panjat orang dewasa, itu “ sangat luar biasa ” ungkapnya.
Hal senada juga di sampaikan Ketua Harian KONI Kolaka Utara, Mukramin saat mengunjungi atlit panjat tebing yang sedang bertanding, bahwa potensi adik adik haruh terus di bina terutama si Bocil karena masih muda dan sudah menunjukkan prestasi awal yang bagus.
Sampai berita ini diturunkan kondisi Venue panjat tebing masih diguyur hujan, hal ini mengakibatkan panitia Porprov FPTI membatalkan pertandingan yang masih tersisa dua kelas Speed putra dan Speed putri, dikarenakan Venue tidak safety untuk dilakukan pemanjatan.