Larangan mudik telah berakhir pada 17 Mei, Kini transportasi umum kembali beroperasi dan memuat penumpang, hari pertama usai pelarangan mudik berakhir ratusan penumpang di pelabuhan tobaku rela antri dari pukul 06.00 pagi, namun karena adanya pembatasan penumpang, sebagian penumpang harus balik dan menunggu pemberangkatan esok harinya.
Dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Utara Ir.Junus bahwa dihari pertama hanya ada satu kapal Feri yang beroperasi yakni KMP New Rose dari Pelabuhan Tobaku Menuju Siwa, Sementara KMP Camelia Berangkat dari Siwa ke Pelabuhan Tobaku.
“Untuk hari ini hanya satu feri yang beroperasi, kami sudah minta untuk kapal bisa PP namun karena kondisi cuaca kurang mendukung saat sore hari sehingga kapal hanya berangkat di pagi hari,”Katanya.
lebih lanjut dia menuturkan bahwa untuk jumlah penumpang di kapal fiber dan feri tetap dibatasi dan mengikuti protokol kesehatan.”setelah larangan mudik selesai nampaknya ada lonjakan penumpang di kapal feri dan fiber dari jajaran Pemda Kolaka Utara dan polres itu membatasi orang untuk diberangkatkan, kita hanya bisa mentelorir penumpang 50 Persen dari kapasitas yang ada, sehingga inilah yang menyebabkan banyaknya penumpang yang tidak termuat,”Ujarnya.
Mantan Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Utara tersebut menambahkan bahwa untuk di hari kedua (red: 19/5) dua kapal Fery akan kembali beroperasi untuk memuat penumpang.” besok sudah ada dua kapal fery yang beroperasi dan satu fiber penumpang yang tidak termuat hari ini bisa kita muat untuk besok untuk jam pertama dan kedua,”Ujarnya.
Diapun berharap dengan pembatasan jumlah penumpang masyarakat bisa mengerti pasalnya hal tersebut dilakukan untuk menghindari penyabaran Covid-19,” semoga masyarakat bisa menerima kebijakan ini hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari penyebaran Covid-19.
Untuk penumpang fiber kapasitas penumpang 180 orang kata dia saat penyebrangan hanya memuat 100 penumpang, sementara penumpang kapal Fery kapasitas 300 maksimum penumpang hanya 200 orang sementara untuk kendaraan tidak ada pembatasan.
“hal ini adalah kebijakan yang dilakukan untuk menumpukan penumpang di kapal feri dan fiber,”Tuturnya.
Sementara itu salah satu penumpang yang berasal dari Kolaka Rusmin yang hendak menyeberang melalui pelabuhan Katoi menuju Kota Makassar terpaksa harus balik kanan kerumah keluarganya di Kolaka Utara pasalnya dirinya sudah antri dari pukul 08.00 pagi namun tidak kebagian tiket.
“saya antri jam 08.00 tadi, karena tidak dapat tiket kembali kerumah keluarga dulu, besok antri lagi dari jam 06.00 pagi, semoga sudah dapat tiket dan bisa kembali ke Makassar,”Harapnya.