Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara sedang fokus menurunkan angka stunting di Kecamatan Kodeoha. Rapat penanganan stunting yang diadakan di Kecamatan Kodeoha dipimpin langsung oleh Bupati Kolaka Utara Parinringi SE. Kegiatan ini bertujuan untuk membagikan anak-anak yang membutuhkan bantuan dalam pemenuhan gizi.
Sebanyak 34 anak stunting teridentifikasi di Kecamatan Kodeoha, dengan rincian 9 anak dari Desa Sawangaoha, 8 anak dari Kaluku-Luku, 4 anak dari Komisi, 5 anak dari Meetoo, 2 anak dari Koroha, 2 anak dari Mala-Mala, 1 anak dari Sunami Tajriani, 1 anak dari Delang-Delang, dan 1 anak dari Desa Awo. Pemerintah Kolaka Utara berharap dengan adanya kerjasama dan kekompakan, angka stunting di setiap kecamatan dapat dihilangkan.
Pejabat Bupati Kolaka Utara, Parinringi SE,M.Simenegaskan pentingnya intervensi dengan pemenuhan gizi dalam menurunkan angka stunting di daerahnya. Stunting, yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak karena kekurangan gizi, menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk di Kolaka Utara.
Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kolaka Utara terus berupaya meningkatkan program pemenuhan gizi dan komitmen untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di daerah ini. Pejabat Bupati Parinringi SE, M. Si mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan aksi amal jariyah dengan memberikan kontribusi nyata dalam upaya mengatasi stunting di bulan Ramadhan.
“Mulai hari ini, mari kita beramal jariyah dan sama-sama memberikan perhatian khusus untuk kesehatan anak-anak di Kolaka Utara. Dengan program pemenuhan gizi yang intensif, kita yakin bisa menekan angka stunting dan memperbaiki kualitas hidup anak-anak di daerah ini,” ujar Bupati Parinringi SE, M. Si
Dalam upaya mengatasi stunting, semua pihak diharapkan bisa bersinergi dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak. “Dengan kerja sama yang baik, masalah stunting di Kolaka Utara bisa teratasi dan anak-anak bisa tumbuh sehat dan cerdas, InsyaAllah kalau kita keroyok stunting ini bisa 0 di Kecamatan Kodeoha, ” Harapnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Utara Dr. Taupik, S P, MM, mengungkapkan bahwa penanganan stunting ini perlu kerja Intens termasuk menunjuk Staf khusus mengawasi terhadap lokus untuk penanganan stunting, jangan sampai ada yang memiliki tugas untuk mengatasi anak terkena stunting, namun tidak dilaksanakan.
Diapun menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi anak harus disesuaikan dengan kebutuhan, jangan sampai diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Utara, Dr. Taupik, S.P., MM, menambahkan bahwa pihaknya siap melakukan upaya intensif dalam menangani kasus stunting pada anak. Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara mengingat masih tingginya angka kasus stunting pada anak di wilayah tersebut.
Menurut Dr. Taupik, penanganan stunting perlu dilakukan dengan serius dan terpadu. Salah satunya adalah dengan menunjuk staf khusus yang akan bertanggung jawab dalam mengawasi dan menangani kasus stunting di lokus-lokus yang memerlukan. Hal ini bertujuan agar upaya penanganan stunting dapat berjalan efektif dan efisien.
“Kami akan menunjuk staf khusus yang akan fokus dalam menangani stunting pada anak. Kami juga akan memastikan bahwa tugas tersebut benar-benar dilaksanakan dengan baik,” ujar Dr. Taupik.
Selain itu, Dr. Taupik juga menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi anak yang sesuai dengan kebutuhan. Ia menambahkan bahwa pemberian gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dapat memperburuk kondisi stunting pada anak.
“Kami akan memastikan bahwa pemenuhan kebutuhan gizi anak sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan. Kami berharap upaya ini dapat membantu menurunkan angka kasus stunting di Kabupaten Kolaka Utara,” tutup Dr. Taupik.
Diharapkan dengan adanya upaya intensif ini, angka kasus stunting pada anak di Kabupaten Kolaka Utara dapat ditekan dan masyarakat dapat teredukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi yang baik bagi tumbuh kembang anak.