Dalam rangka memperingati Hari Perduli Sampah Nasional (HPSN), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kolut dan berbagai organisasi pemerhati sampah menggelar kegiatan bersih-bersih dan sosialisasi di Kecamatan Ngapa, Desa Watunohu pada Minggu (28/5). Acara yang melibatkan puluhan relawan ini dibuka oleh Pejabat (Pj) Bupati Kolut, Parinringi SE, yang juga turut melepas ratusan relawan yang akan melakukan pemungutan sampah di sepanjang jalan Desa Watunohu dan berakhir di Kelurahan Lapai, Kecamatan Ngapa.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kolut, Parinringi SE, menekankan pentingnya keterlibatan dan kesadaran masyarakat serta pelaku usaha dalam menangani persoalan sampah. “Sampah ini merupakan permasalahan semua pihak. Keterlibatan dan kesadaran masyarakat, pelaku usaha sangat dibutuhkan untuk bersama menangani persoalan sampah ini,” ujar Parinringi. Ia juga menekankan perlunya perubahan mindset atau sikap, keyakinan, dan pola pikir terkait sampah dan persampahan. “Harus bisa dirubah mindsetnya. Sampah yang dipikirkan itu kotor dan jorok, saat ini harus dirubah bahwa sampah itu bisa dan dapat bernilai ekonomi yang besar,” tambahnya.
Parinringi juga memberikan contoh Kota Surabaya sebagai percontohan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan menghasilkan dampak ekonomi yang positif. Ia mengungkapkan bahwa di Kota Kolut juga terdapat bank sampah yang perlu diperhatikan dan dijaga. “Saat ini sampah harus bisa bernilai ekonomi,” tutur Parinringi. Pengelolaan sampah yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, seperti yang terjadi di Kota Surabaya di mana warga yang mengelola sampah rumahan dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang kuliah dari hasil pengelolaan sampah.
Sementara itu, Camat Lapai, Abu Bakri, menjelaskan bahwa daerahnya merupakan sentral dan pusat perdagangan di Kolaka Utara. Tingginya jumlah pedagang dan penduduk di daerah tersebut berkontribusi terhadap persoalan persampahan. Namun, Abu Bakri mengungkapkan kegembiraannya karena beberapa desa yang menjadi pusat penghasil sampah di Kecamatan Ngapa sudah mulai mengatasi masalah tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya telah membentuk tim persampahan yang bertugas menjemput sampah setiap harinya.
Diharapkan melalui kegiatan peringatan Hari Perduli Sampah Nasional ini, kesadaran masyarakat Kolut terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik semakin meningkat. Dengan mengubah mindset dan menggerakkan ekonomi sampah, diharapkan sampah yang dikumpulkan dan diolah dengan baik dapat menjadi sumber daya yang bernilai, serta berkontribusi positif terhadap lingkungan dan perekonomian daerah. Selain itu, keberhasilan Kota Surabaya dalam mengelola sampah menjadi inspirasi bagi Kolut untuk mengimplementasikan praktik yang serupa dan memanfaatkan potensi ekonomi dari sampah.
Dalam acara peringatan HPSN di Kolut ini, tidak hanya dilakukan kegiatan pemungutan sampah, tetapi juga dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah serta pemanfaatan sampah sebagai sumber daya ekonomi. Relawan dan peserta kegiatan juga diberikan pemahaman mengenai pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Diharapkan dengan adanya perubahan mindset masyarakat terhadap sampah dan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, Kolut dapat mengatasi masalah persampahan yang dihadapinya. Selain itu, pengelolaan sampah yang baik dan pemanfaatan ekonomi dari sampah diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
Kegiatan peringatan Hari Perduli Sampah Nasional ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam mengatasi masalah sampah. Dengan adanya sinergi dan kolaborasi yang kuat, diharapkan Kolut dapat menjadi contoh daerah yang berhasil mengubah mindset terhadap sampah dan mampu menciptakan dampak positif melalui pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang optimal.