Sejak kenaikan harga BBM, pertalite menjadi buruan masyarakat dibandingkan dengan Pertamax, pasalnya harganya masih relatif lebih murah, namun hal tersebut yang membuat antrian pertalite sangat panjang dan banyak dikeluhkan masyarakat karena kesulitan mendapatkan BBM subsisdi tersebut.
Dijelaskan PJ Bupati Kolaka Utara Parinringi bahwa dengan kenaikan harga BBM tersebut berpengaruh pada Inflasi Daerah, dan ada keluhan masyarakat sulitnya mendapatkan Pertalite, sehingga kita Langsung mengecek seberapa besar kebutuhan termasuk kendala yang dihadapi.” kendala yang kita liat ini sudah banyak terlihat antrian, ditakutkan terjadi antrian panjang dan berkepanjangan, sehingga masyarakat ingin membeli sudah tidak ada yang dibeli,”Tuturnya.
Bupati menambahkan bahwa kuota SPBU Pitulua sering berbeda-Beda kadang 18.000 liter kadang 6.000 liter, sehingga pihaknya akan berkomunikasi langsung dengan Pertamina terkait jumlah kuota pasokan BBM untuk Kolaka Utara setiap hari”Kalau sudah tau jumlah kuota SPBU setiap harinya itu berapa di Kolaka Utara kita akan berkomunikasi dengan pihak SPBU, kita harapkan dengan kenaikan BBM ini tidak berdampak pada masyarakat Kolaka Utara termasuk harga kebutuhan pokoknya,”Tuturnya
Dalam waktu dekat Kata Bupati akan dibentuk tim yang akan mengawasi langsung SPBU yang ada di Kolaka utara, yang melibatkan Polres, Kejaksaan dan Pemda Kolaka Utara dan akan mengecek secara diam-diam, apakah informasi itu benar atau tidak terkait langkanya BBM” dalam waktu dekat ini kita akan membentuk Tim untuk mengecek langsung secara diam diam, karena kita melihat antrian jadi jangan sampai ini menjadi berlarut-larut ini akan menjadi masalah pada masyarakat,”Katanya.
Selain SPBU di wilayah Lasusua, SPBU yang berada di kecamatan lain juga akan dicek, agar masyarakat mudah mendapatkan Pertalite” semua SPBU juga kita akan cek secepatnya untuk mengetahui kondisi Pertalite di setiap SPBU,”Tandasnya. [L]