Beberapa hari terakhir, beredar isu anjing gila makin merebak pasalnya 12 orang telah menjadi korban gigitan anjing yang telah terkena penyakit rabies, 10 Diantaranya dirawat di Rumah sakit dan puskesmas, sementara Dua lainnya terpaksa harus di rujuk ke Rumah Sakit Kolaka benyamin Guluh karena mengalami luka yang serius.
Banyaknya anjing terinfeksi rabies itu membuat masyarakat khawatir untuk beraktifitas keluar rumah, Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara Irham, SKM,M.Kes Senin (11/12) bahwa saat ini sudah banyak korban akibat gigitan anjing. “Sekarang sudah 12 orang yang menjadi Korban gigitan anjing Gila, Dua harus di rujuk ke Rumah sakit Kolaka, karena lukanya cukup serius,”Ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan vaksin kepada 12 Korban sehingga tidak terjangkit penyakit Rabies yang mamatikan, diapun menghimbau kepada masyarakat Kolaka Utara untuk lebih berhati-hati beraktivitas diluar rumah, karena bahaya gigitan anjing gila masih mengintai.
“Korban gigitan anjing gila ini tersebar di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Lasusua, Ngapa, Tiwu dan Pakue, banyaknya korban dari gigitan anjig tersebut masuk dalam kategori luar biasa,”tuturnya.
Sementara itu Irham, SKM,M.Kes menyatakan bahwa untuk mengatisipasi makin banyaknya korban akibat gigitan anjing pihaknya telah berkoodinasi dengan Bidan Peternakan untuk segera mengambil tindakan terhadap hewan yang terinveksi rabies ini.
“Dengan adanya kasus seperti ini kami sudah menyurat langsung ke Peternakan untuk segera mengambil sikap mengatasi anjing gila dan kita harap masalah cepat ini selesai dan jika ada korban gigitan jangan di bawah ke dukun tapi langsung dibawah ke Rumah Sakit atau Puskesmas untuk segera ditangani,”Tandasnya.(Cr2)
Definisi
Apa itu Rabies (penyakit anjing gila)?
Rabies atau yang dikenal juga dengan sebutan penyakit anjing gila adalah infeksi yang disebabkan oleh virus rabies. Seseorang dapat terkena virus penyakit anjing gila jika digigit oleh binatang yang terinfeksi. Rabies utamanya ada di hewan liar, paling sering ada di sigung, rakun, kelelawar, dan rubah. Binatang peliharaan termasuk kucing dan anjing juga dapat terinfeksi. Saat seseorang mulai menunjukkan tanda-tanda dan gejala rabies, penyakit ini hampir selalu fatal. Karena itu, siapapun yang kemungkinan mempunyai risiko untuk terkena rabies harus dilindungi dengan vaksin rabies.
Seberapa umumkah Rabies (penyakit anjing gila)?
Orang yang tinggal di daerah terpencil, di mana vaksin tidak segera tersedia saat mereka digigit, memiliki risiko lebih tinggi. Penyakit anjing gila dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun dan orang-orang yang bekerja di laboratorium yang sering terpapar dengan virus rabies. Di samping itu, yang termasuk dalam kelompok dengan risiko tinggi yaitu anak-anak yang tinggal di area-area yang rawan rabies, dan orang yang bepergian ke daerah-daerah terpencil di mana kondisi kesehatan masih belum berkembang.
Penyebab
Apa penyebab penyakit Rabies (penyakit anjing gila)?
Penyebab rabies adalah virus yang bernama rhadovirus pada air liur hewan yang telah terinfeksi. Hewan yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus dengan menggigit hewan lain atau manusia. Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit anjing gila dapat menyebar saat air liur yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau membran mukosa, seperti mulut atau mata. Ini dapat terjadi apabila hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka Anda.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala Rabies (penyakit anjing gila)?
Jangka waktu dari infeksi oleh virus hingga munculnya gejala-gejala pertama rata-rata dari 35 ke 65 hari. Gejala-gejala pertama dapat berupa gejala umum seperti demam, sakit kepala, dan merasa letih. Kehilangan nafsu makan, mual, rasa sakit atau mati rasa di area yang digigit dapat berlangsung selama 3-4 hari pertama.
Kemudian, gejala sistem saraf terjadi, termasuk menjadi resah dan gelisah dengan hiperaktivitas yang ekstrem, dengan perilaku yang aneh dan masa tenang. Kejang otot semu dan kelumpuhan juga mungkin terjadi. Ketakutan akan air (hydrophobia) muncul di tahap ini. Sayangnya, apabila rabies tidak diobati segera setelah terekspos, hampir selalu akan berujung ke koma, kejang, dan kematian biasanya terjadi dari hari ke-4 hingga hari ke-7 setelah terjadinya gejala-gejala.
Kemungkinan ada beberapa tanda atau gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Segeralah cari pertolongan medis apabila Anda digigit oleh hewan apapun, termasuk hewan peliharaan. Tergantung dari cedera dan situasi saat gigitan terjadi, Anda dan dokter Anda dapat memutuskan apabila Anda harus menerima pengobatan untuk mencegah penyakit anjing gila.
Meskipun Anda tidak yakin Anda telah tergigit, carilah pertolongan medis.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk penyakit Rabies (penyakit anjing gila)?
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko rabies termasuk:
- Bepergian atau tinggal di negara-negara di mana rabies lebih umum terjadi, termasuk di Afrika dan Asia Tenggara
- Aktivitas yang memungkinkan Anda berhubungan dengan hewan liar yang mungkin memiliki penyakit anjing gila, seperti menjelajah gua di mana terdapat banyak populasi kelelawar, atau berkemah tanpa melakukan pencegahan untuk menghalau hewan liar masuk ke area perkemahan Anda
- Bekerja di laboratorium dengan virus rabies
- Luka pada kepala, leher atau tangan, yang dapat membantu penyebaran virus rabies lebih cepat
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan pengobatan saya untuk penyakit Rabies (penyakit anjing gila)?
Apabila Anda digigit oleh hewan yang dicurigai terkena rabies, luka gigitan harus segera dibersihkan dengan air dan sabun, dan dengan providone-iodine atau sejenisnya. Setelah itu pengobatan tergantung dengan risiko rabiesnya. Untuk gigitan anjing atau kucing biasa, hewan-hewan diobservasi selama 10 hari dan apabila tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala perilaku penyakit anjing gila, pengobatan tidak diperlukan. Dengan hewan yang menunjukkan perilaku rabies, dokter akan memulai pengobatan dengan human rabies immune globulin (HRIG) dan human disloid cell rabies vaccine (HDCV).
HRIG biasanya diberikan satu kali, setengah dosis disuntikkan di dekat luka gigitan dan setengah dosis sisanya disuntikkan pada otot. HDCV diberikan sebanyak 5 dosis di hari ke-0, 3, 7, 14, dan 28. Pengobatan harus dilanjutkan meskipun ada reaksi lokal terhadap vaksin. Booster tetanus juga boleh diberikan.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk Rabies (penyakit anjing gila)?
Hewan yang menggigit Anda harus ditangkap untuk diuji apakah hewan tersebut memiliki rabies atau tidak. Saat hewan menggigit Anda, tidak ada cara untuk mengetahui apakah hewan tersebut telah menyebarkan virus penyakit anjing gila kepada Anda. Karena ini, pengobatan untuk mencegah virus rabies menginfeksi tubuh Anda akan dilakukan apabila dokter berpikir bahwa ada kemungkinan Anda telah terpapar oleh virus rabies.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Rabies (penyakit anjing gila)?
Gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Anda mengatasi rabies:
- Lakukan pemeriksaan ulang secara berkala untuk mengetahui perkembangan penyakit dan kondisi kesehatan Anda
- Gunakan alat pelindung ketika Anda memiliki kemungkinan untuk bertemu dengan hewan yang mungkin memiliki rabies.